[Seputar Air Terjun di
Indonesia]
✿ Alas Kandung, Air Terjun Terindah Di Kabupaten Tulungagung.
A. Selayang Pandang :
Provisinsi Jawa Timur memang mempunyai
banyak tempat wisata bahkan bisa di bilang surga bagi para treveler di antara
kota yang menjadi primadona bagi para treveler adalah kota Tulungagung. Secara
geografis kota ini terletak di pesisir pulau jawa, selain terkenal karena
pantainya kota Tulungagung juga mempunyai air terjun yang gak kalah keren dari
air terjun yang ada di kota-kota lain. Diantaranya adalah air terjun yang
terdapat di ‘Alas Kandung’.
Air terjun yang memiliki kedalaman
kurang lebih 4-6 meter ini memiliki suguhan alam yang menarik. Selain udaranya
yang sejuk diiringi dengan gemriyuhnya air, karena memiliki kedalaman yang
lumayan dalam membuat air di sekitar air terjun tampak biru, menambah kesan
asri kawasan alas kandung. Untuk kawan-kawan yang ngetrip di tempat ini belum pas
rasanya kalau belum berendam di air terjun ini, namun untuk kawan-kawan yang
tidak bisa berenang sebaiknya jangan mencoba karna kedalaman 4-6 mater.
B. Lokasi ‘Air Terjun Kandung’ :
Akses munuju kawasaan wisata air
terjun alas kandung sangat mudah berjarak kurang lebih 1 jam jarak tempug dari
jantung kota Tulungagung. Air terjun ini terletak di Desa Tanen , Kecamatan
Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.
Rute untuk menuju kawasaan wisata air
terjun alas kandung kalau dari stasiun ngunut atau perempatan pasar, ambil arah
selatan. Setelah itu lurus ke selatan sampai menjumpai pertigaan dari pertigaan
tersebut ambil arah kiri. Jalan lurus sampai berjumpa pertigaan berikutnya, ambil
kanan, arah selatan lurus. Setelah itu kawan-kawan bisa bertanya ke warga
sekitar untuk lebih jelasnya. Rute untuk menuju kawasaan wisata air terjun alas
kandung kalau dari stasiun ngunut atau perempatan pasar, ambil arah selatan.
Setelah itu lurus ke selatan sampai
menjumpai pertigaan, dari pertigaan tersebut ambil arah kiri jalan lurus sampai
berjumpa pertigaan berikutnya, ambil kanan, arah selatan lurus. Setelah itu
kawan-kawan bisa bertanya ke warga sekitar untuk lebih jelasnya. Rute untuk
menuju kawasaan wisata air terjun alas kandung kalau dari stasiun ngunut atau
perempatan pasar, ambil arah selatan. Setelah itu lurus ke selatan sampai
menjumpai pertigaan, dari pertigaan tersebut ambil arah kiri. Jalan lurus
sampai berjumpa pertigaan berikutnya, ambil kanan, arah selatan lurus. Setelah
itu kawan-kawan bisa bertanya ke warga sekitar untuk lebih jelasnya.
C. Keistimewaan.
Keistimewaan yang dimiliki ‘Air Terjun
Alas Kandung’ ini adalah warna birunya yang menggoda pengunjung untuk berusaha
menceburinya. Menurut warga sekitar, “warna biru yang dimiliki berasal dari
cahaya matahari yang cukup, jika cahaya matahari tidak begitu terang, maka
warna airnya juga akan berubah menjadi hijau biasa, namun jika cahaya matahari
berlimpah, maka air bisa menjadi biru.” Jadi memang tidak bimsalabim airnya
berwarna biru begitu saja. Oh iya sekedar saran saja, sebaiknya sampai di ‘Air
Terjun Alas Kandung’ siang karena semakin sore cahaya mataharinya semakin
bagus.
※ Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.
¤ Muliakanlah orangnya… Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan... Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya… Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah… Yang laki2 entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid… Bahagiakanlah keluarganya… Luaskan rezekinya seluas lautan… Mudahkan segala urusannya… Kabulkan cita-citanya… Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji… Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar. Aamiin ya Rabbal'alamin.
“Bila kau tak tahan lelahnya belajar maka kau harus tahan menanggung
perihnya kebodohan” (Imam Syafi’i)